Pola Tidur Sehat Ala Rasulullah SAW
Senin, 13 Mei 2013
0
komentar
Sebelum tidur dianjurkan untuk berdoa, sebagaimana Rasulullah mencontoh doa sebelum tidur, “Dengan nama-Mu ya Allah, aku hidup dan aku mati” (HR. Bukhari dan Muslim).
Kemudian ketika bangun tidur kita juga dianjurkan untuk berdo’a, “Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah Ia mematikan kami. Dan kepada-Nya kita semua berkumpul” (HR. Bukhari).
Prinsip rasulullah ialah cepat tidur dan cepat bangun. Beliau tidur di awal malam dan bagun pada pertengahan malam kedua. Biasanya Rasulullah SAW bangun dan bersiwak, lalu berwudhu dan shalat sampai waktu diizinkan Allah. Beliau tidak pernah tidur melebihi kebutuhan.
Penelitian yang dilakukan di Jepang dan di AS (Amerika Serikat) selama enam tahun dengan responden berusia 30 sampai dengan 120 tahun menyimpulkan bahwa orang yang biasa tidur lebih dari 8 jam sehari memiliki risiko kematian yang lebih cepat. Sangat berlawanan dengan mereka yang bisa tidur 6 – 7 jam sehari. Rasulullah SAW biasa tidur selepas Isya untuk kemudian bangun malam. Jadi beliau tidur tidak lebih dari 8 jam. Cara tidur Rasulullah pun sarat/ penuh makna.
Ibnu Qoyyim, seorang intelektual Islam berkata, “Barangsiapa yang memperhatikan pola tidur Rasulullah, niscaya ia akan memahami pola tidur yang benar dan paling bermanfaat untuk badan dan organ tubuh”. Ibnu qayyim Al Jauziyyah dalam buku Metode Pengobatan Nabi mengungkapkan bahwa Rasululullah tidur dengan memiringkan tubuh kearah kanan, sambil berzikir kepada Allah hingga matanya terasa berat. Tekadang beliau memiringkan badannya kesebelah kiri sebentar,untuk kemudian kembali ke sebelah kanan. Tidur seperti ini merupakan tidur paling efisien.
Tiga manfaat yang dapat diambil dari posisi tidur miring ke kanan, yaitu:
Penelitian yang dilakukan di Jepang dan di AS (Amerika Serikat) selama enam tahun dengan responden berusia 30 sampai dengan 120 tahun menyimpulkan bahwa orang yang biasa tidur lebih dari 8 jam sehari memiliki risiko kematian yang lebih cepat. Sangat berlawanan dengan mereka yang bisa tidur 6 – 7 jam sehari. Rasulullah SAW biasa tidur selepas Isya untuk kemudian bangun malam. Jadi beliau tidur tidak lebih dari 8 jam. Cara tidur Rasulullah pun sarat/ penuh makna.
Ibnu Qoyyim, seorang intelektual Islam berkata, “Barangsiapa yang memperhatikan pola tidur Rasulullah, niscaya ia akan memahami pola tidur yang benar dan paling bermanfaat untuk badan dan organ tubuh”. Ibnu qayyim Al Jauziyyah dalam buku Metode Pengobatan Nabi mengungkapkan bahwa Rasululullah tidur dengan memiringkan tubuh kearah kanan, sambil berzikir kepada Allah hingga matanya terasa berat. Tekadang beliau memiringkan badannya kesebelah kiri sebentar,untuk kemudian kembali ke sebelah kanan. Tidur seperti ini merupakan tidur paling efisien.
Tiga manfaat yang dapat diambil dari posisi tidur miring ke kanan, yaitu:
- Menjaga saluran pernafasan
Tidur miring mencegah jatuhnya lidah ke pangkal yang dapat mengganggu saluran pernafasan. Tidur dengan posisi telentang, mengakibatkan saluran pernafasan terhalang oleh lidah. Yang juga mengakibatkan seseorang mendengkur. Orang yang mendengkur saat tidur menyebabkan tubuh kekurangan oksigen. Bahkan terkadang dapat mengakibatkan terhentinya nafas untuk beberapa detik yang akan membangunkannya dari tidur. Orang tersebut biasanya akan bangun dengan keadaan pusing karena kurangnya oksigen yang masuk ke otak. Tentunya ini sangat mengganggu kualitas tidur.
- Menjaga kesehatan jantung
Tidur miring ke kanan membuat jantung tidak tertimpa organ lainnya. Hal ini disebabkan karena posisi jantung yang lebih condong berada di sebelah kiri. Tidur bertumpu pada sisi kiri menyebabkan curah jantung yang berlebihan, karena darah yang masuk ke atrium juga banyak yang disebabkan karena paru-paru kanan berada di atas. Sedangkan paru-paru kanan mendapatkan pasokan darah yang lebih banyak dari paru-paru kiri.
- Menjaga kesehatan paru-paru
Paru-paru kiri lebih kecil dibandingkan dengan paru-paru kanan. Jika tidur miring ke sebelah kanan, jantung akan condong ke sebelah kanan. Hal ini tidak menjadi masalah karena paru-paru kanan lebih besar. Lain halnya jika bertumpu pada sebelah kiri, jantung akan menekan paru-paru kiri yang berukuran kecil, tentu ini sangat tidak baik.
Namun Rasullah juga terkadang miring ke kiri untuk sementara dan kemudian kembali lagi miring ke kanan.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Pola Tidur Sehat Ala Rasulullah SAW
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://downloadmp3books.blogspot.com/2013/05/pola-tidur-sehat-ala-rasulullah-saw.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar