Berbagai Hama Tanaman Dan Upaya Pengendaliannya

Posted by Unknown Selasa, 09 Juli 2013 0 komentar
Hama adalah binatang perusak tanaman budidaya. Tanaman yang dirusak dapat berupa kol, sawi, selada, tomat, terung, jagung, jeruk, mangga dan sebagainya. Sementara itu, hama atau binatang yang merusak diantaranya adalah bermacam-macam ulat, belalang, siput, bekicot, serangga dan sebagainya.

Gangguan atau serangan hama dapat terjadi sejak benih, pembibitan, pemanenan, hingga di gudang penyimpanan. Gangguan dan serangan hama itu dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Hama yang menyerang tanaman ada beraneka ragam, misalnya wereng, gangsir, tikus, ulat tanah, lalat buah, walang sangit dan kutu.

Contoh hewan yang termasuk hama antara lain sebagai berikut:
  • Wereng. Wereng adalah sejenis kepik yang yang menyerang tumbuhan dan menyebabkan daun dan batang menjadi berlubang-lubang. Jika serangannya parah, maka daun akan menguning, kering dan akhirnya mati. Wereng dapat dikendalikan secara kimiawi, misalnya dengan penyemprotan menggunakan insektisida.
  • Gangsir. Gangsir merupakan binatang yang sering menyerang tanaman yang masih muda, misalnya tanaman yang baru dipindah dari persemaian. Gigitan gangsir menyebabkan tanaman mati karena batangnya putus atau patah. Potongan pangkal batang itu biasanya tidak dimakan tapi hanya dipustuskan saja. Serangga gangsir biasanya terjadi pada malam hari. Gangsir membuat lubang di dalam tanah sampai kedalaman 90 cm dengan ciri khas ada onggokan tanah di permukaan lobang. Pencegahan yang dapat dilakukan antara lain dengan tidak menanam bibit yang terlalu muda, karena disukai gangsir. Adapun pengendaliannya, dapat dilakukan dengan menyiram larutan insektisidapada lubang gangsir kemudian ditutup dengan tanah.
  • Tikus. Tikus merupakan hama tanaman yang sangat merugikan petani karena hal-hal sebagai berikut: 1. Menyerang tanaman pada masa persemaian, pertumbuhan, pembungaan, panen, hingga masa penyimpanan. 2. Sulit dikendalikan karena memiliki daya adaptasi yang baik. 3. Memiliki kemampuan berkembang biak yang tinggi dan penyebarannya cepat, karena tikus betina dapat melahirkan 4 sampai dengan 12 anak dalam satu siklus reproduksi. 4. Memakan bagian tanaman seperti biji-bijian, umbi tanaman, dan buah. Selain itu, tikus merusak batang tanaman.
  • Belalang setan (Aularches miliaris). Belalang ini menyebabkan kerusakan terhadap tanaman besar, misalnya berbagai jenis pisang, kelapa, pinang dan jeruk.
  • Lalat buncis (Agromyza phaseoli). Hewan ini menyebabkan kerusakan pada bagian batang, daun dan buah tanaman buncis. Hewan ini biasanya membuat saluran-saluran di daun, batang dan tangkai daun. Dengan adanya saluran ini tanaman menjadi layu. Tanaman yang masih muda dapat mati, sedangkan tanaman yang telah tua akan terhambat pertumbuhannya.
  • Tungau bercak dua (Tetranichus urticae). Hewan ini memakan hampir semua jenis tanaman budidaya seperti buncis, kacang tanah, mentimun, semangka, apel, jeruk dan jagung. Tanaman yang telah terserang hewan ini, daunnya akan menjadi bercak-bercak dan berwarna kekuningan.
  • Hama penggerek umbi kentang. Hama pada umbi kentang ini adalah ulat berwarna kelabu (phthorimaea aperculella) dengan panjang tubuh 1 cm, yang akan tumbuh menjadi ngengat berwarna kelabu.
  • Hama pemakan daun kubis. Hama pada daun kubis ini adalah ulat berwarna hijau muda, berbulu hitam, kepala kekuningan dengan bercak-bercak gelap, dan ukuran tubuhnya sekitar 9 mm/ 0,9 cm.
  • Hama pada bawang putih. Hama ini berupa ulat berwarna hijau atau cokelat tua dengan garis kekuningan, tubuhnya berukuran 25 mm/ 2,5 cm. Bawang putih yang telah terkena hama ini, daunnya akan berlubang dan ada bekas gigitan berwarna putih atau daun menjadi berselaput tipis dan layu.
  • Hama penggerek buah mangga. Hama ini berupa ulat dengan warna tubuh berselang-selang merah dan putih dan ulat cokelat kehitaman. Buah mangga yang terserang hama ini menjadi berlubang-lubang dan di sekitarnya terdapat kotoran yang meleleh dari dalam. Lubang ini dapat menembus sampai ke biji. Jika buah dibelah, maka bagian dalamnya sudah rusak dan busuk.
  • Belalang. Hewan ini sering menyerang tanaman padi.
  • Burung pipit. Hewan ini dapat menyerang tanaman padi dengan memakan biji padi dalam jumlah banyak.
  • Babi hutan. Hewan ini dapat menyerang tanaman budidaya terutama umbi-umbian.
  • Kera. Hewan ini dapat menyerang tanaman budidaya , buah-buahan dan sayuran.
Upaya pengendalian dan pemberantasan hama tanaman secara garis besar dapat dilakukan melalui dua macam cara, yaitu secara kimiawi dan secara biologi.

Pengendalian Secara Kimiawi

Pengendalian hama secara kimiawi merupakan upaya pengendalian pertumbuhan hama tanaman menggunakan pestisida, yaitu zat kimia pembasmi hama tanaman. Pestisida terdiri atas insektisida, larvasida, fungisida dan algasida.
  • Insektisida digunakan untuk memberantas serangga (insekta).
  • Larvasida digunakan untuk memberantas larva (ulat).
  • Fungisida digunakan untuk memberantas jamur (fungi).
  • Algasida digunakan untuk memberantas ganggang (algae).
Penggunaan pestisida harus dilakukan secara cermat dan hati-hati mengikuti aturan pakai. Hal ini dilakukan, karena pestisida terbuat dari zat kimia yang berbahaya. Dampak penggunaan pestisida antara lain sebagai berikut:
  • Dapat membunuh hewan lain yang sebenarnya bermanfaat bagi manusia.
  • Apabila masuk ke dalam bahan makanan dapat bersifat racun sehingga membahayakan kesehatan manusia.
  • Dapat merusak keseimbangan ekosistem.
Pengendalian Secara Biologi

Secara alamiah, sesungguhnya hama mempunyai musuh yang dapat mengendalikannya. Namun karena ulah manusia, seringkali musuh alamiah hama hilang. Akibatnya hama tersebut merajalela.

Penanggulangan hama secara biologi yaitu dengan memelihara predator hama pada suatu lahan sehingga secara alamiah jumlah hama dapat dikendalikan. Pengendalian ini dilakukan dengan jalan mengendalikan hewan perantaranya, yaitu wereng. Cara pengendalian tersebut antara lain sebagai berikut:
  • Menanam padi yang tahan terhadap hama wereng (VUTW)
  • Memutuskan daur perkembangbiakan wereng dengan jalan mengupayakan rotasi tanaman, yaitu menanam dua jenis tanaman di satu lahan secara bergantian.
  • Menanam padi secara serentak dalam areal  yang luas dengan jenis padi yang ditanam sama. Hal ini dilakuka agar permanenan dapat dilakukan serentak dalam satu waktu. Dengan demikian, dalam sekali panen padi habis sehingga hama wereng tidak memperoleh makanan dan akhirnya mati.
  • Membunuh wereng secara langsung menggunakan insektisida dengan dosis yang tepat. Dosis yang tepat sangat penting agar hama wereng diberantas tanpa mengganggu keseimbangan ekosistem.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Berbagai Hama Tanaman Dan Upaya Pengendaliannya
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://downloadmp3books.blogspot.com/2013/07/berbagai-hama-tanaman-dan-upaya.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Trik SEO Terbaru support Online Shop Baju Wanita - Original design by Bamz | Copyright of download mp3 songs.